Liputan RC dan Partisipasi Pembangunan Rumah Warga "Habitat For Humanity" 2-5 November 2013
Halo semuanya! Tau kan tanggal 2-5 November 2013 kemaren KP ngadaian acara bareng Habitat For Humanity. Nah buat temen-temen yang nggak ikut, jangan khawatir. Di sini kita akan ceritain semua kegiatan yang kita lakukan. Monggo disimak...
Hari ke 1
Sabtu, 2 November 2013
Saatnya berangkat! Sekitar jam 17.30 kami berangkat dari gereja menuju villa Vin's Berry. Ada sedikit kemacetan di jalan tapi nggak mematahkan semangat semua pemuda yang udah dateng. Sesampainya di sana, kami makan malam dan dilanjutkan dengan sesi yang pertama.
(Klik gambar untuk memperbesar)
Hari ke 1
Sabtu, 2 November 2013
Saatnya berangkat! Sekitar jam 17.30 kami berangkat dari gereja menuju villa Vin's Berry. Ada sedikit kemacetan di jalan tapi nggak mematahkan semangat semua pemuda yang udah dateng. Sesampainya di sana, kami makan malam dan dilanjutkan dengan sesi yang pertama.
(Klik gambar untuk memperbesar)
Sesi pertama dibawakan oleh Pdt. David Rustandi dari GKI Kebonjati. Sesi ini membahas tentang pentingnya melakukan pelayanan ke luar gereja. Beliau bercerita tentang jemaat Korintus dan jemaat Makedonia (2 Korintus 8:1-7). Jemaat Korintus adalah orang kaya dalam harta tapi sangat kurang dalam kasih karunia, sedangkan jemaat Makedonia adalah orang tidak kaya harta tapi melayani melampaui kemampuan mereka. Selama ini gereja mungkin masih kurang dalam hal kesaksian pelayanan. Kesaksian pelayanan tersebut adalah pelayanan yang melampaui kemampuan setiap pelayannya. Pak David pun menceritakan tentang orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:29-37). Ada dua jenis pelayanan menurut cerita orang Samaria: charity (merawat saat luka) dan kesaksian pelayanan (memastikan sampai pulih keadaannya). Kita sangat diharapkan melakukan kesaksian pelayanan baik di dalam gereja terlebih di luar gereja karena kesaksian tanpa belas kasihan, gereja tidak pernah melakukan kesaksian. Setelah itu beliau mengajak sharing tentang program gereja apa yang bisa bikin kesaksian pelayanan. Dan ternyata banyak sekali ide-ide brilian yang bisa dilakukan loh.
(Klik gambar untuk memperbesar)
(Klik gambar untuk memperbesar)
Tempat tidur para peserta bukan dikamar loh, melainkan di tenda yang terdiri dari 10 tenda. Tetapi karena itulah maka rasa kekeluargaan dan kebersamaan sangat terasa diantara para peserta
(Klik gambar untuk memperbesar)
(Klik gambar untuk memperbesar)
Hari ke 2
Minggu, 3 November 2013
Hari kedua ini adalah hari pertama kami bekerja. Setelah kebaktian, kami semua pergi ke rumah yang akan dibangun di desa Pasirhalang. Keluarga Pak Wawan dan Bu Yati lah yang rumahnya akan dibangun.
Minggu, 3 November 2013
Hari kedua ini adalah hari pertama kami bekerja. Setelah kebaktian, kami semua pergi ke rumah yang akan dibangun di desa Pasirhalang. Keluarga Pak Wawan dan Bu Yati lah yang rumahnya akan dibangun.
Keadaan rumah mereka yang sudah tidak layak huni membuat crew Habitat For Humanity memilih rumah Pak Wawan dan Bu Yati untuk dibangun kembali. Berikut ini foto keadaan rumah sebelum dibangun kembali. (Klik gambar untuk memperbesar)
Kami diberi arahan oleh beberapa crew dari Habitat For Humanity untuk meruntuhkan rumah bilik kepunyaan keluarga Pak Wawan dan Bu Yati. Ada 2 kerjaan yang dikerjakan hari itu: membongkar genting lalu dioper ke tempat pengumpulan, dan mobilisasi batu kali dari depan gang sampai ke rumah. Rasanya capek campur seneng campur takjub juga karena kerjaan seberat ini bisa dikerjakan oleh kuli-kuli bangunan dan bayaran mereka ga seberapa. Ironis sekali emang. Tapi kami bisa dapat pengalaman baru karena bisa membantu secara langsung dan merasakan gimana beratnya membangun rumah. Kurang lebih sekitar pukul 15.00 Rumah tersebut sudah rata dengan tanah =)
Setelah itu ada sesi kedua yang dibawakan oleh Ibu Jane Savitri, seorang psikolog. Beliau menjelaskan tentang empati dalam membangun masyarakat dan perbedaan simpati dan empati. Simpati adalah melakukan sesuatu untuk orang lain dengan menggunakan cara yang menurut kita baik, menyenangkan, benar, sedangkan empati adalah melakukan sesuatu kepada orang lain dengan menggunakan cara berpikir dari orang lain tersebut yang menurut orang lain itu menyenangkan dan benar. Empati merupakan awal dari suatu tindakan mulia yang dapat dilakukan manusia terhadap sesamanya. Nah kami diajak berpikir mengapa kami mau membangun rumah bagi masyarakat miskin dan apa yang kami rasakan ketika bertemu dengan keluarga yang punya rumah. Setelah itu kami diajak buat melakukan empati ke temen sebelah. Ada beberapa pernyataan yang harus diisi "jika saya menjadi dia" dan dievaluasi dengan mengisi pernyataan itu sendiri. Walaupun banyak yang tidak sesuai, tapi seengganya kita uda coba menempatkan diri kita di diri orang lain yang berarti melakukan empati
Hari ke 3
Senin, 4 November 2013
Kami bekerja lagi dengan pekerjaan yang lebih sulit dan lebih capek, yaitu mengayak pasir, memotong besi dan membentuknya menjadi kolom, menata batu kali, dan mengoper semen. Semuanya itu untuk membuat fondasi rumah. Kami bergantian supaya bisa merasakan semua pekerjaannya. Setiap pekerjaan pasti ada kesulitannya tersendiri. Akhirnya kami berhasil menyelesaikan fondasi rumah. Kemudian kami dan Habitat For Humanity berpamitan dan berfoto dengan Pak Wawan, Bu Yati, dan anaknya.
Senin, 4 November 2013
Kami bekerja lagi dengan pekerjaan yang lebih sulit dan lebih capek, yaitu mengayak pasir, memotong besi dan membentuknya menjadi kolom, menata batu kali, dan mengoper semen. Semuanya itu untuk membuat fondasi rumah. Kami bergantian supaya bisa merasakan semua pekerjaannya. Setiap pekerjaan pasti ada kesulitannya tersendiri. Akhirnya kami berhasil menyelesaikan fondasi rumah. Kemudian kami dan Habitat For Humanity berpamitan dan berfoto dengan Pak Wawan, Bu Yati, dan anaknya.
Hari ke 4
Selasa, 5 November 2013
Tiba di penghujung acara. Kami semua sharing tentang kerja selama kami di sana dengan crew Habitat For Humanity dan mereka pun menceritakan tentang Habitat For Humanity dari berbagai aspek. Banyak cerita dan pengalaman yang disampaikan oleh Habitat For Humanity mulai dari pencarian dan kriteria rumah yang akan dibangun oleh Habitat For Humanity karena dirasa sudah tidak layak huni, pengalaman-pengalaman lucu dalam membangun rumah, hingga cara untuk memberi penjelasan kepada tetangga dari rumah yang dibangun agar tidak timbul rasa iri.
Setelah itu, ada sambutan dan kesan dari bapak Kepala Desa Pasirhalang. Beliau merasa senang karena baru pertama kali Balai Desa dipakai untuk bermalam. Beliau juga berterima kasih karena salah satu rumah di desa Pasirhalang sudah dibantu. Setelah itu kami pulang ke Bandung kembali. Pengalaman baru ini menjadi sangat bermanfaat bagi kami. Semoga penyelesaian pembangunan rumah Pak Wawan dapat berjalan dengan lancar.
Selasa, 5 November 2013
Tiba di penghujung acara. Kami semua sharing tentang kerja selama kami di sana dengan crew Habitat For Humanity dan mereka pun menceritakan tentang Habitat For Humanity dari berbagai aspek. Banyak cerita dan pengalaman yang disampaikan oleh Habitat For Humanity mulai dari pencarian dan kriteria rumah yang akan dibangun oleh Habitat For Humanity karena dirasa sudah tidak layak huni, pengalaman-pengalaman lucu dalam membangun rumah, hingga cara untuk memberi penjelasan kepada tetangga dari rumah yang dibangun agar tidak timbul rasa iri.
Setelah itu, ada sambutan dan kesan dari bapak Kepala Desa Pasirhalang. Beliau merasa senang karena baru pertama kali Balai Desa dipakai untuk bermalam. Beliau juga berterima kasih karena salah satu rumah di desa Pasirhalang sudah dibantu. Setelah itu kami pulang ke Bandung kembali. Pengalaman baru ini menjadi sangat bermanfaat bagi kami. Semoga penyelesaian pembangunan rumah Pak Wawan dapat berjalan dengan lancar.
Adel