KTB Terbuka 6 February 2014 "A Love Relationship with God"
Bulan Februari dapat dibilang bulan cinta. Eitsss… cinta sama siapa dulu? Temen? Pacar? Keluarga? Atauuu Tuhan? Di awal bulan Februari ini Komisi Pemuda mau mengawali Februari dengan mengajak teman-teman pemuda untuk sama-sama kembali membangun hubungan dengan Tuhan. Hubungan dengan Tuhan sudah seharusnya nggak kalah spesial dengan hubungan kita sama sesama kita. Selain tema kali ini yang spesial, persekutuan kali ini juga spesial karena diadain di rumah Lucky dan Nanda. Bukan hanya itu persekutuan ini juga dipimpin oleh Ka Agus dan bahkan persekutuan ini baru dimulai jam setengah 9 malam karena faktor macet dan hujan yang membuat temen-temen pemuda terjebak macet di perjalanan. Walaupun begitu persekutuan tetap diadakan hingga jam setengah 11 malam. Woooww rekor baru!
Dalam persekutuan saat itu dibahas mengenai langkah yang harus kita lakukan dan perhatikan dalam membangun hubungan dengan Tuhan, Pertama yaitu memiliki Tujuan yang telah Allah pikirkan ketika kita diciptakan. Dengan kata lain Tuhan menciptakan kita untuk suatu tujuan tertentu. Ka Agus memberikan ilustrasi kepada jemaat yang hadir melalui puzzle kertas yang telah terbagi-bagi dan menyuruh kita untuk kembali menyatukan potongan kertas tersebut. Dari ilustrasi ini kita bisa belajar bahwa sebelum menyatukan bagian-bagian puzzle yang terpisah, kita sudah seharusnya terlebih dahulu mengetahui bentuk sebenarnya dari puzzle tersebut. Begitu juga dengan hidup, kita seharusnya mencari tahu tujuan Allah dalam kita dan kemudian hidup sesuai dengan tujuan yang Allah kehendaki dalam hidup kita. Langkah kedua yaitu Fokus. Fokus disini maksudnya terus tertuju kepada Allah. Sama seperti dalam pacaran dan pertemanan, Allah kita juga nggak mau kita mengkhianatiNya dan menduakan-Nya. Seperti ada tertulis dalam Matius 6 : 24 dan Ulangan 6 : 10-15 yang mengungkapkan bahwa tidak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan serta kita memiliki Allah yang cemburu yang senantiasa hardir di tengah-tengah kita.
Yang ketiga yaitu ada Usaha / Upaya. Walaupun kita yang percaya telah diselamatkan, hal ini bukan berarti bahwa kita bebas dan boleh melakukan dosa. Kita harus terus mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya seperti yang tertulis dalam Matius 6:33). Langkah keempat yaitu dengan tidak menjauhkan diri dari orang-orang di sekeliling kita. Dengan begitu kita bisa mendapatkan dukungan daari Keluarga, lingkungan Gereja dan juga Tuhan. Membangun hubungan dengan seharusnya membawa sukacita bagi kita karena kita bisa semakin dekat padaNya dan sekaligus menyenangkanNya. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Terkadang kita yang justru menjauh dariNya karena kesibukan dan mungkin karena ketidakpedulian kita. Contoh di Alkitab misalnya kisah Daud yang sangat dekat dengan Tuhan dan dalam Mazmur 63:33 disampaikan bahwa bagi Daud kasih setia Tuhan lebih besar dari hidup itu sendiri. Langkah kelima yaitu membiarkan diri dibentuk dalam hubungan cinta berkelanjutan dengan Tuhan. (Roma 12:2). Dari kelim langkah ini diharapkan temen-temen pembaca bisaterus membangun hubungannya dengan Tuhan dan menjadikan hidup kita sebagai alat Tuhan yang diciptakan untuk tujuan tertentu. Banyaknya pengalaman dalam masa lalu kita bisa kita pakai dalam membangun masa depan kita.
Foto foto dapat dilihat dibawah ini:
Dalam persekutuan saat itu dibahas mengenai langkah yang harus kita lakukan dan perhatikan dalam membangun hubungan dengan Tuhan, Pertama yaitu memiliki Tujuan yang telah Allah pikirkan ketika kita diciptakan. Dengan kata lain Tuhan menciptakan kita untuk suatu tujuan tertentu. Ka Agus memberikan ilustrasi kepada jemaat yang hadir melalui puzzle kertas yang telah terbagi-bagi dan menyuruh kita untuk kembali menyatukan potongan kertas tersebut. Dari ilustrasi ini kita bisa belajar bahwa sebelum menyatukan bagian-bagian puzzle yang terpisah, kita sudah seharusnya terlebih dahulu mengetahui bentuk sebenarnya dari puzzle tersebut. Begitu juga dengan hidup, kita seharusnya mencari tahu tujuan Allah dalam kita dan kemudian hidup sesuai dengan tujuan yang Allah kehendaki dalam hidup kita. Langkah kedua yaitu Fokus. Fokus disini maksudnya terus tertuju kepada Allah. Sama seperti dalam pacaran dan pertemanan, Allah kita juga nggak mau kita mengkhianatiNya dan menduakan-Nya. Seperti ada tertulis dalam Matius 6 : 24 dan Ulangan 6 : 10-15 yang mengungkapkan bahwa tidak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan serta kita memiliki Allah yang cemburu yang senantiasa hardir di tengah-tengah kita.
Yang ketiga yaitu ada Usaha / Upaya. Walaupun kita yang percaya telah diselamatkan, hal ini bukan berarti bahwa kita bebas dan boleh melakukan dosa. Kita harus terus mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya seperti yang tertulis dalam Matius 6:33). Langkah keempat yaitu dengan tidak menjauhkan diri dari orang-orang di sekeliling kita. Dengan begitu kita bisa mendapatkan dukungan daari Keluarga, lingkungan Gereja dan juga Tuhan. Membangun hubungan dengan seharusnya membawa sukacita bagi kita karena kita bisa semakin dekat padaNya dan sekaligus menyenangkanNya. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Terkadang kita yang justru menjauh dariNya karena kesibukan dan mungkin karena ketidakpedulian kita. Contoh di Alkitab misalnya kisah Daud yang sangat dekat dengan Tuhan dan dalam Mazmur 63:33 disampaikan bahwa bagi Daud kasih setia Tuhan lebih besar dari hidup itu sendiri. Langkah kelima yaitu membiarkan diri dibentuk dalam hubungan cinta berkelanjutan dengan Tuhan. (Roma 12:2). Dari kelim langkah ini diharapkan temen-temen pembaca bisaterus membangun hubungannya dengan Tuhan dan menjadikan hidup kita sebagai alat Tuhan yang diciptakan untuk tujuan tertentu. Banyaknya pengalaman dalam masa lalu kita bisa kita pakai dalam membangun masa depan kita.
Foto foto dapat dilihat dibawah ini:
Inggrid