Persekutuan KTB Terbuka 10 Oktober 2013 “Godaan dan Pencobaan”
KTB terbuka edisi kali ini belajar tentang godaan dan pencobaan yang dipimpin oleh Arif sebagai pemateri. Seringkali manusia, bahkan Yesus sendiri pun mengalami pencobaan. Mengalami godaan dan pencobaan bukanlah dosa, tetapi menyerah kepada keduanya menjadikan seseorang berdosa. Godaan datang pada orang Kristen melalui keinginan daging, dunia dan iblis. Keinginan tersebut merupakan sifat yang mendorong kita untuk memuaskan keinginan hati dan tubuh serta untuk tidak lagi bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan. Keinginan duniawi seringkali menjerat orang Kristen karena hal-hal semacam ini merupakan sesuatu yang dianggap wajar bagi dunia. Iblis menggoda kita untuk meremehkan perintah Allah. Yang harus kita ingat sebagai orang Kristen dalam menghadapi godaan iblis ada di dalam Kristus (Ef 6:10-12).
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi godaan. Pertama, yakinlah bahwa Allah berkuasa atas hidup kita dan Dia tidak akan membiarkan kita dicobai lebih dari kekuatan kita (1 Kor 10:13). Kedua, kenakan seluruh senjata rohani dalam mengatasi setiap pencobaan (Ef 6: 13-20). Ketiga, perbaharui pikiran dan akal budi kita agar kita tidak serupa dengan dunia ini (Rm 12:1-2) dengan membiarkan Firman Tuhan menguasai hidup kita (Mzm 119:9). Keempat, tujukanlah perhatian kita pada Yesus dan bukan pencobaan yang kita alami (Flp 2:7-8). Kelima, bertekunlah dalam setiap pencobaan (Yak 1:12). Jangan bermain api kalau tidak mau terbakar. Saringlah apa yang masuk melalui panca indera, khususnya melalui penglihatan dan pendengaran. Pilihlah pergaulan yang baik karna pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik (1 Kor 15:33). Ketiga saran tersebut bukan berarti menyarankan kita untuk menjadi eksklusif, kuper, ataupun sombong dalam memilih teman. Namun masing-masing orang Kristen memiliki kapasitas serta kesiapan yang berbeda dalam menghadapi godaan dan pencobaan, maka dari itu tidak ada salahnya jika kita waspada agar tidak jatuh ke dalam dosa. Maka dari itu jagalah pikiran kita dari segala godaan dunia (Flp 4:8)
Untuk membantu kita memahami tema kali ini ada 2 bacaan yang disarankan Perkantas dalam buku “Memulai Hidup Baru” yaitu dari Yakobus 1:2-7, 12-15 ; Ibrani 4:14-16. Dari bacaan tersebut kita tahu bahwa kita dicobai oleh keinginan kita sendiri. Tuhan tidak perncah mencobai seseorang untuk berbuat dosa , tapi Tuhan menguji iman kita agar kita dapat menghasilkan ketekunan itu dan supaya kita menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun (ayat 4). Kristus dapat membantu kita ketika kita dicobai karna Ia sendiri telah dicobai dan Ia tidak berbuat dosa. (Ib 4:15). Karna itu yang harus kita perbuat waktu mengalami pencobaan adalah menghampiriNya supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita (ayat 16).
Dalam KTB kali ini pemuda yang hadir saling berbagi mengenai bagaimana mereka melalui berbagai godaan serta pencobaan dalam kehidupan mereka masing-masing. Kita dapat lebih bersandar kepada Yesus pada waktu menghadapi pencobaan ketika kita memfokuskan pikiran kita hanya kepadaNya dan bukan pada pencobaan yang kita alami. Dalam Doa Bapa Kami terdapat kata-kata “Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan” yang maksudnya adalah bahwa hanya Allah yang berkuasa dalam segala sisi kehidupan kita. Dia yang bisa melepaskan kita dari segala yang jahat karna Dia memang Allah yang penuh kuasa atas kehidupan kita. Hanya kepada Dia kita bersandar dan meminta segala pertolongan kita. Di akhir persekutuan Ka Renza berbicara sedikit tentang bagaimana kita sebagai orang Kristen seringkali hidup ‘pasif’. Seringkali kita hanya hidup untuk menghindari perbuatan dosa karna takut ketagihan dengan dosa itu sendiri dan dengan alasan bahwa memang dosa itu salah. Alasan-alasan tersebut sebenarnya tidak salah, namun ketika kita terus menerus melakukan itu kita bisa diibaratkan sebagai orang yang berdiri memegang suatu pagar pembatas agar tidak masuk ke dalam jurang. Sedangkan kehendak Allah berada di puncak bukit. Ketika kita hanya bertindak sebatas tidak melakukan dosa, maka kita hanya akan menjadi pasif dan terus diam dipinggir jurang tanpa mendekati apa yang Allah kehendaki. Kita harus bisa menjadi orang Kristen yang aktif yang tidak sekedar menghindari perbuatan dosa tapi juga melakukan apa yang Allah kehendaki dalam kehidupan kita.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dank arena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Kor 10:13)
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi godaan. Pertama, yakinlah bahwa Allah berkuasa atas hidup kita dan Dia tidak akan membiarkan kita dicobai lebih dari kekuatan kita (1 Kor 10:13). Kedua, kenakan seluruh senjata rohani dalam mengatasi setiap pencobaan (Ef 6: 13-20). Ketiga, perbaharui pikiran dan akal budi kita agar kita tidak serupa dengan dunia ini (Rm 12:1-2) dengan membiarkan Firman Tuhan menguasai hidup kita (Mzm 119:9). Keempat, tujukanlah perhatian kita pada Yesus dan bukan pencobaan yang kita alami (Flp 2:7-8). Kelima, bertekunlah dalam setiap pencobaan (Yak 1:12). Jangan bermain api kalau tidak mau terbakar. Saringlah apa yang masuk melalui panca indera, khususnya melalui penglihatan dan pendengaran. Pilihlah pergaulan yang baik karna pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik (1 Kor 15:33). Ketiga saran tersebut bukan berarti menyarankan kita untuk menjadi eksklusif, kuper, ataupun sombong dalam memilih teman. Namun masing-masing orang Kristen memiliki kapasitas serta kesiapan yang berbeda dalam menghadapi godaan dan pencobaan, maka dari itu tidak ada salahnya jika kita waspada agar tidak jatuh ke dalam dosa. Maka dari itu jagalah pikiran kita dari segala godaan dunia (Flp 4:8)
Untuk membantu kita memahami tema kali ini ada 2 bacaan yang disarankan Perkantas dalam buku “Memulai Hidup Baru” yaitu dari Yakobus 1:2-7, 12-15 ; Ibrani 4:14-16. Dari bacaan tersebut kita tahu bahwa kita dicobai oleh keinginan kita sendiri. Tuhan tidak perncah mencobai seseorang untuk berbuat dosa , tapi Tuhan menguji iman kita agar kita dapat menghasilkan ketekunan itu dan supaya kita menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun (ayat 4). Kristus dapat membantu kita ketika kita dicobai karna Ia sendiri telah dicobai dan Ia tidak berbuat dosa. (Ib 4:15). Karna itu yang harus kita perbuat waktu mengalami pencobaan adalah menghampiriNya supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita (ayat 16).
Dalam KTB kali ini pemuda yang hadir saling berbagi mengenai bagaimana mereka melalui berbagai godaan serta pencobaan dalam kehidupan mereka masing-masing. Kita dapat lebih bersandar kepada Yesus pada waktu menghadapi pencobaan ketika kita memfokuskan pikiran kita hanya kepadaNya dan bukan pada pencobaan yang kita alami. Dalam Doa Bapa Kami terdapat kata-kata “Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan” yang maksudnya adalah bahwa hanya Allah yang berkuasa dalam segala sisi kehidupan kita. Dia yang bisa melepaskan kita dari segala yang jahat karna Dia memang Allah yang penuh kuasa atas kehidupan kita. Hanya kepada Dia kita bersandar dan meminta segala pertolongan kita. Di akhir persekutuan Ka Renza berbicara sedikit tentang bagaimana kita sebagai orang Kristen seringkali hidup ‘pasif’. Seringkali kita hanya hidup untuk menghindari perbuatan dosa karna takut ketagihan dengan dosa itu sendiri dan dengan alasan bahwa memang dosa itu salah. Alasan-alasan tersebut sebenarnya tidak salah, namun ketika kita terus menerus melakukan itu kita bisa diibaratkan sebagai orang yang berdiri memegang suatu pagar pembatas agar tidak masuk ke dalam jurang. Sedangkan kehendak Allah berada di puncak bukit. Ketika kita hanya bertindak sebatas tidak melakukan dosa, maka kita hanya akan menjadi pasif dan terus diam dipinggir jurang tanpa mendekati apa yang Allah kehendaki. Kita harus bisa menjadi orang Kristen yang aktif yang tidak sekedar menghindari perbuatan dosa tapi juga melakukan apa yang Allah kehendaki dalam kehidupan kita.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dank arena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Kor 10:13)
Inggrid