Persekutan 13 February 2014 "GENDER STEREOTYPE"
Selamat valentine teman-teman, semoga di bulan yang indah ini kalian semakin dekat dengan Tuhan ya..
Tema yang akan kita bahas minggu ini yaitu mengenai gender stereotyping. Gender stereotyping merupakan pandangan seseorang yang membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan. Misalkan: laki-laki adalah makhluk yang pantang menangis, atau perempuan identik dengan sifat cerewet. Pandangan ini telah dibentuk oleh media-media seperti majalah, tv, dan media sosial.
Hmm, menarik ya teman-teman, sekarang kita akan menilik pandangan Tuhan tentang gender stereotyping. Tuhan memang menciptakan laki-laki dan perempuan berbeda, menurut fungsinya masing-masing. Dalam kejadian 1:27 dikatakan bahwa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa Allah. Hal ini ingin menyatakan bahwa kedudukan laki-laki dan perempuan adalah setara. Kejadian 3 menyatakan bahwa manusia telah jatuh ke dalam dosa dan Tuhan mengusir mereka dari taman Eden. Manusia harus berjuang sendiri untuk mencukupi kebutuhannya dan baik laki-laki maupun perempuan harus saling menolong. Yohanes 3:16 ingin menyuarakan bahwa pertolongan Tuhan tersedia bagi semua orang yang percaya, tidak terkotak-kotak antara laki-laki dan perempuan.
Saat ini, kita pasti memiliki yang namanya lingkungan pergaulan, baik itu di tempat kerja, di gereja, maupun di sekolah. Untuk dapat memiliki lingkungan pergaulan, kita memulainya dengan perkenalan. Setelah kita mengenal orang tersebut, kita akan berteman dan mungkin bersahabat. Coba teman-teman bayangkan berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk menemukan seorang sahabat. Mungkin waktu yang kita butuhkan cukup lama.
Hubungan pacaran dan pernikahan adalah hubungan yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan pertemanan. Ketika menjalin hubungan pacaran, dibutuhkan banyak pembicaraan, pertukaran pikiran dan juga komitmen. Dalam prosesnya, gunakan panca indra untuk memahami perbedaan dan menerima apa yang menjadi perbedaan. Hal ini harus dilengkapi dengan pengertian terhadap pasangan kita karena sampai kapanpun konflik dan pertengkaran akan selalu ada.
Jika kita sedang mencari pasangan, ibaratkan kita adalah sebuah gelas kosong yang belum diisi. Sangat penting bagi kita untuk memenuhi gelas tersebut secara pribadi (tentunya isi dengan Firman Tuhan ya teman-teman). Hal ini bertujuan agar kita memiliki iman yang kuat saat menjalani hubungan. Bayangkan jika gelas kita hanya terisi setengah, kita pasti akan meminta pasangan kita untuk memenuhi gelas yang kita miliki. Namun, gelas kita tidak akan pernah penuh dan air yang terdapat pada gelas pasangan kita akan terus berkurang karena terambil oleh kita. Jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, kita terus menerus meminta perhatian pasangan, 1 jam sekali harus memberikan kabar dan sedang apa, rasa cemburu dan curiga yang tinggi, tidak percaya dengan pasangan. Hal ini menjadi tidak baik dan akan merugikan. Oleh karena itu, dekatkanlah diri kalian dengan Tuhan, Tuhan akan menyempurnakan hubungan kalian, sehingga gelas kalian akan sama-sama penuh.
God bless.
Foto-foto dapat dilihat dibawah ini
Tema yang akan kita bahas minggu ini yaitu mengenai gender stereotyping. Gender stereotyping merupakan pandangan seseorang yang membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan. Misalkan: laki-laki adalah makhluk yang pantang menangis, atau perempuan identik dengan sifat cerewet. Pandangan ini telah dibentuk oleh media-media seperti majalah, tv, dan media sosial.
Hmm, menarik ya teman-teman, sekarang kita akan menilik pandangan Tuhan tentang gender stereotyping. Tuhan memang menciptakan laki-laki dan perempuan berbeda, menurut fungsinya masing-masing. Dalam kejadian 1:27 dikatakan bahwa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa Allah. Hal ini ingin menyatakan bahwa kedudukan laki-laki dan perempuan adalah setara. Kejadian 3 menyatakan bahwa manusia telah jatuh ke dalam dosa dan Tuhan mengusir mereka dari taman Eden. Manusia harus berjuang sendiri untuk mencukupi kebutuhannya dan baik laki-laki maupun perempuan harus saling menolong. Yohanes 3:16 ingin menyuarakan bahwa pertolongan Tuhan tersedia bagi semua orang yang percaya, tidak terkotak-kotak antara laki-laki dan perempuan.
Saat ini, kita pasti memiliki yang namanya lingkungan pergaulan, baik itu di tempat kerja, di gereja, maupun di sekolah. Untuk dapat memiliki lingkungan pergaulan, kita memulainya dengan perkenalan. Setelah kita mengenal orang tersebut, kita akan berteman dan mungkin bersahabat. Coba teman-teman bayangkan berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk menemukan seorang sahabat. Mungkin waktu yang kita butuhkan cukup lama.
Hubungan pacaran dan pernikahan adalah hubungan yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan pertemanan. Ketika menjalin hubungan pacaran, dibutuhkan banyak pembicaraan, pertukaran pikiran dan juga komitmen. Dalam prosesnya, gunakan panca indra untuk memahami perbedaan dan menerima apa yang menjadi perbedaan. Hal ini harus dilengkapi dengan pengertian terhadap pasangan kita karena sampai kapanpun konflik dan pertengkaran akan selalu ada.
Jika kita sedang mencari pasangan, ibaratkan kita adalah sebuah gelas kosong yang belum diisi. Sangat penting bagi kita untuk memenuhi gelas tersebut secara pribadi (tentunya isi dengan Firman Tuhan ya teman-teman). Hal ini bertujuan agar kita memiliki iman yang kuat saat menjalani hubungan. Bayangkan jika gelas kita hanya terisi setengah, kita pasti akan meminta pasangan kita untuk memenuhi gelas yang kita miliki. Namun, gelas kita tidak akan pernah penuh dan air yang terdapat pada gelas pasangan kita akan terus berkurang karena terambil oleh kita. Jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, kita terus menerus meminta perhatian pasangan, 1 jam sekali harus memberikan kabar dan sedang apa, rasa cemburu dan curiga yang tinggi, tidak percaya dengan pasangan. Hal ini menjadi tidak baik dan akan merugikan. Oleh karena itu, dekatkanlah diri kalian dengan Tuhan, Tuhan akan menyempurnakan hubungan kalian, sehingga gelas kalian akan sama-sama penuh.
God bless.
Foto-foto dapat dilihat dibawah ini
Ferdy