Persekutuan Pemuda KTB TOTUMI 15 Agusts 2013 "Melayani"
KTB Totumi kali ini membahas tentang MELAYANI. Melayani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hidup orang percaya. Pelayanan secara utuh tidak menyangkut pelayanan dalam gereja saja tetapi di masyarakat juga. Mengapa kita perlu melayani? Pertama, melayani adalah sikap hidup murid Kristus (Markus 10: 42-45). Kedua, melayani merupakan hak istimewa yang dianugerahkan Allah kepada kita sebagai anak-anak-Nya (1 Korintus 4:1). Ketiga, melayani merupakan ungkapan syukur atas kasih Allah kepada kita (Roma 12:1). Akhirnya, dengan melayani kita juga ikut serta membangun tubuh Kristus di dunia (Roma 12:6-8). Sikap dalam melayani dari 2 Timotius 2:3-6 bisa kita pelajari, yaitu rela berkorban, prioritas, disiplin, dan kerja keras serta ketekunan.
Setelah itu kami mendiskusikan satu perikop, yaitu Yohanes 13:1-20 tentang Yesus yang membasuh kaki murid-murid-Nya. Dalam kebudayaan masa itu, seorang tamu harus mencuci kakinya sebelum memasuki sebuah rumah. Tugas ini biasanya dilakukan oleh seorang budak. Mengapa Yesus mau melakukan itu? Sebelum membasuh, Ia telah mengetahui kalau salah satu di antara mereka, yaitu Yudas akan menghianatinya (tidak bersih) sehingga Ia tetap membasuh kaki murid-murid-Nya. Seharusnya mungkin murid-murid-Nya lah yang membasuh kaki Yesus dan mungkin juga karena mereka tidak menginginkan pekerjaan seorang budak. Kalau kita tiba-tiba dibasuh kakinya oleh seorang dosen, pasti kita merasa sungkan dan tidak enak. Namun setelah membasuh, Yesus mengharapkan murid-murid-Nya untuk meneladani apa yang Ia lakukan yaitu supaya mereka saling melayani satu dengan yang lain.
Jadi, apakah kita kadang-kadang seperti murid-murid Yesus yang merasa enggan melayani satu sama lain? Sudahkah kita mengambil bagian secara nyata dalam pelayanan di kampus, gereja, atau tempat kerja? Kalau belum, mengapa?
(Adel)
Setelah itu kami mendiskusikan satu perikop, yaitu Yohanes 13:1-20 tentang Yesus yang membasuh kaki murid-murid-Nya. Dalam kebudayaan masa itu, seorang tamu harus mencuci kakinya sebelum memasuki sebuah rumah. Tugas ini biasanya dilakukan oleh seorang budak. Mengapa Yesus mau melakukan itu? Sebelum membasuh, Ia telah mengetahui kalau salah satu di antara mereka, yaitu Yudas akan menghianatinya (tidak bersih) sehingga Ia tetap membasuh kaki murid-murid-Nya. Seharusnya mungkin murid-murid-Nya lah yang membasuh kaki Yesus dan mungkin juga karena mereka tidak menginginkan pekerjaan seorang budak. Kalau kita tiba-tiba dibasuh kakinya oleh seorang dosen, pasti kita merasa sungkan dan tidak enak. Namun setelah membasuh, Yesus mengharapkan murid-murid-Nya untuk meneladani apa yang Ia lakukan yaitu supaya mereka saling melayani satu dengan yang lain.
Jadi, apakah kita kadang-kadang seperti murid-murid Yesus yang merasa enggan melayani satu sama lain? Sudahkah kita mengambil bagian secara nyata dalam pelayanan di kampus, gereja, atau tempat kerja? Kalau belum, mengapa?
(Adel)